Test Praktek SIM Susah, Namun Penting

Anak emak yang paling kecil, setelah sebulan lebih digembleng untuk belajar mobil. Akhirnya Jumat kemarin mengambil test pembuatan SIM A. Test pembuatan SIM tentu sangat penting yang meliputi test kesehatan, test teori, & test praktek. Sayangnya anak Emak gagal dalam test praktek tersebut, meski lulus dalam test kesehatan & test teori.



Test SIM memang termasuk susah, beberapa test seakan-akan berlebihan. Namun sebenarnya test tersebut sangatlah penting untuk keselamatan berkendara di jalan umum. Meski anak emak uring-uringan karena tidak lulus dan gagal mendapatkan SIM, emak justru lega berarti memang si Bungsu ini belum siap untuk mendapatkan SIM A.  Lebih baik gagal dalam test daripada mengalami Laka di jalan, karena sebenarnya belum siap namun memaksa lulus dengan jalan belakang.

Sudah menjadi rahasia umum jika banyak orang yang memilih untuk menggunakan jalan belakang agar dapat memiliki SIM A & C. Tindakan seperti ini tentu sangatlah berbahaya. Karena itu kan pasti emak sering menemui pengemudi lain yang berbahaya di jalan raya. Meski mereka mampu mengemudi, namun tidak mengindahkan peraturan karena mendapatkan SIM-nya dulu dengan cara melanggar. Paling sering saat ini adalah pengendara baik motor maupun mobil yang berkendara dengan mengoperasikan HP dan ugal-ugalan di jalan.

Untuk si Bungsu ini emak akan mengikutkannya kembali dalam test sim kembali bulan depan setelah memberikan latihan yang lebih intensif. Semoga dengan usahanya yang tidak mudah dalam mendapatkan SIM ini anak emak dapat menjadi pengemudi safety riding. Jadi emak-emak lain yang tidak lulus uji SIM atau anaknya yang tidak lulus, jangan marah-marah atau kemudian mencari calo. Jalani prosesnya ya karena safety riding itu sangat penting.

Comments

Popular posts from this blog

Film & Pengaruhnya Terhadap Penggemar Otomotif

Final NBMC Menghasilkan Generasi Yang Jago Matematika & Bisnis

Aksi Kasih 2018, Program CSR Keren yang Memberi "Kail"