PCX EV Resmi Meluncur Di Indonesia

PCX EV yang sepanjang 2018 lalu berulang kali muncul dalam pameran otomotif, pada 31 Januari 2019 lalu Honda telah resmi meluncurkan PCX EV. Meski belum menjualnya secara bebas, untuk di Indonesia ini akan seperti di Jepang saat peluncuran PCX EV yaitu dengan cara sewa bulanan dengan klien perusahaan. Jadi PCX EV ini belum untuk masyarakat umum. Perusahaan yang disasar oleh Honda adalah seperti dari instansi pemerintah, perusahaan transportasi seperti Ojol, perusahaan logistik, dll. Yang sangat diharapkan dari hadirnya PCX EV ini adalah menjadi trend bagi masyarakat untuk mau beralih ke kendaraan listrik. Saat ini trend masyarakat terhadap EV memang masih rendah, diharapkan dengan masuknya brand besar seperti Honda dengan produk Premium seperti PCX ini dapat menjadi stimulus agar masyarakat mau beralih ke EV dan mengurangi polusi udara yang ditimbulkan oleh kendaraan pribadi di jalanan.



PCX EV ini menggunakan dua buah baterai lithium ion yang dapat dilepas. Keunggulan dapat dilepas ini adalah saat dicharge diluar motor proses charging menjadi lebih cepat menjadi 4 jam saja dari kondisi kosong ke penuh. Karena saat dicharge didalam motor proses charginnya membutuhkan waktu 6 jam. Sebenarnya waktu chargingnya memang tidak terlalu cepat, namun juga tidak lambat banget. Sayangnya adalah jarak tempuhnya, pihak honda mengatakan untuk pemakaian dengan kecepatan rata-rata 60kmh dapat menempuh jarak maksimal 41km. Namun tidak ada kejelasan untuk pemakaian di perkotaan Indonesia seperti di Jakarta dan Surabaya dapat menempuh berapa kilometerkah dari baterai full ke habis. Jarak tempuh yang kurang jauh ini tentu menjadi pertimbangan sendiri saat melihat PCX EV ini.

Secara desain tidak banyak yang berubah dari PCX yang beredar sekarang. Selain tentu saja PCX EV hanya hadir dengan 1 varian warna khas yang dapat membuatnya langsung dapat dibedakan dengan pengguna PCX lainnya. Yaitu warna putih yang futuristik berbalut warna biru glossy pada beberapa bagian membuat skutik premium ini tampil semakin mewah. Yang berbeda tentu saja pada PCX EV ini tidak lagi dijumpai knalpot dan perubahan desain spakbor belakang yang tampil makin futuristik. 

Untuk power PCX EV adalah 5,6HP lebih kecil dari PCX standard yang 14,7HP. Namun dari segi torsi PCX EV jauh lebih unggul dengan torsi maksimal 18Nm pada 500 RPM. Dengan ini tentu saja untuk torsi dan tarikan awal PCX EV jauh lebih terasa dan membutuhkan pembiasaan dari pengemudi. Hal lain yang perlu untuk dibiasakan tentu saja adalah senyapnya suara dari motor ini. Tentunya bagi pengemudi perlu membiasakan diri dengan tidak lagi adanya suara mesin kombustion seperti pada motor konvesional. Tidak hanya suara yang lebih senyap, getaran juga lebih halus.

Sayangnya meski desain keren, teknologi canggih. Yang menjadi dealbreaker bagi emak adalah PCX EV ini mudah rusak terkena banjir. genangan yang mendekati 30cm atau lebih dapat merusak PCX EV ini. Kerusakan kepada komponen dapat permanen dan tentunya membutuhkan pergantian yang tidak murah. Sedangkan dari skema sewa yang dibagikan adalah untuk perawatan rutin saja yang ditanggung. Jika tidak ada keterangan lebih lanjut, anggap saja jika ada kerusakan akibat air adalah menjadi tanggung jawab penyewa. 

Comments

Popular posts from this blog

Film & Pengaruhnya Terhadap Penggemar Otomotif

Final NBMC Menghasilkan Generasi Yang Jago Matematika & Bisnis

Kompetisi Matematika Yang Membuat Anak Jago Bisnis